Pengertian, Macam, Sifat dan Bentuk Karangan Ilmiah / Karya Tulis
Karya tulis adalah semua bentuk yang merupakan hasil olah pikir setiap manusia yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Kata karya tulis di bagi menjadi dua kata yakni kata "karya" dan kata "tulis". Arti Kata 'karya' kalau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengandung arti pekerjaan, bisa juga hasil perbuatan, atau ciptaan. Kemudian,..kata "tulis" kalau dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, tidak didefinisikan secara tunggal. Mengapa? Karena kata "tulis" tidak termasuk kata benda. Maka KBBI memberikan sebuah penjelasan untuk pengertian kata "tulis" ini dengan memberikan tambahan imbuhan atau awalan untuk memperjelas kata "tulis" tersebut.
Sifat Karya Ilmiah / Karya Tulis
Formal Harus Memenuhi Syarat :
- lugas dan tidak emosional, mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
- Logis, disusun berdasarkan urutan yang konsisten
- Efektif, satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
- Efisien, hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
- Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
Bentuk Karya Ilmiah / Karya Tulis
1. Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan suatu
karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko
Susilo, M. 1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
- Memberi penjelasan
- Memberi komentar atau penilaian
- Memberi saran
- Membuktikan hipotesa
Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif
dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut
prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya
ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang
subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara
ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah
dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan
ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
1. Karya Ilmiah Berbentuk
Makalah
Makalah pada umumnya
disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu
pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah
ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya
pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2. Karya Ilmiah Berbentuk
Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini
biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau
survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang
menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang
biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk
jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya
ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku
umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi
pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
> Struktur Sajian
Struktur sajian karya
ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian
inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke
bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin
disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup
merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak
lanjut gagasan tersebut.
> Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah
bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
> Sikap Penulis
Sikap penulis dalam
karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
> Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan
dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata /
istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Macam-Macam Karya Ilmiah
Skripsi; adalah
karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar
sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat
tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian
langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi
kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah
sumbangan material
Tesis; adalah
jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung
metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan
serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan
menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis
dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan
dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
Disertasi;
adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan
program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang
bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru
dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.
2. Karya Tulis Populer / Semi Ilmiah
Karya
ilmiah populer merupakan suatu karya yang
ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat dan menarik untuk dibaca. Untuk dapat mengerti pengertian karya
tulis ilmiah populer, ada baiknya kita mengkajinya dari kata-kata pembentuknya
yaitu tulisan, ilmiah, dan populer. Tulisan adalah istilah yang digunakan untuk
menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan
pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah
dikemukakan orang lain itu disebut penulis.
Dalam
KBBI (2002:370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai bersifat
ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangkan ilmiah populer
diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat awam.
Sedangkan
istilah populer sendiri artinya dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa
populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti
sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang
banyak. Istilah populer merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih
santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu
beragam.
Karya
tulis ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai
dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Slamet
Suseno (dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah populer
lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada
dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah
populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan
dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
Tiga
Masalah Pokok Dalam Menulis Karya Ilmiah
Masalah
Empirisme. Masalah empirisme yang dimaksudkan dalam persoalan menulis
yang disebabkan oleh pengalaman di lapangan. Ada tiga pokok yang menyebabkan
orang sulit membuat tulisan, yaitu keterbatasan penulis mengembangkan ide, pola
tulisan kurang standar, dan kurang berbobot substansi tulisan.
Masalah
Retorika. Retorika maksudnya adalah cara mengungkapan ide. Retorika melalui
tulisan tertuang dalam bentuk kelancaran ide, linier tidaknya administrasi,
pola penyajian data pendukung, dan pola membuat kesimpulan dari suatu
argumentasi. Dalam karya ilmiah, retorika yang dianggap memiliki bobot ilmiah
ialah tulisan dengan retorika linear. Dalam bentuk tulisan, retorika ini
mengacu pada jenis wacana. Setiap jenis wacana mempengaruhi secara jelas bentuk
retorika, pilihan kata (diksi), dan tata bahasa yang digunakan penulis. Dalam
aspek ini dikenal dengan jenis wacana yaitu narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.Perbedaan mendasar antara masing-masing jenis wacana
tersebut meliputi empat hal yaitu teknik penyajian alasan (reasoning),
teknik memilih urutan penyajian, teknik penggunaan diksi, dan teknik menerapkan
gaya tulisan.
Masalah
Linguistik. Masalah linguistik berarti masalah penguasaan bahasa. Dalam
aspek ini ada empat hal yang dijadikan acuan yaitu sintaksis, gramatika, diksi
dan kosa kata dan mekanik.Aspek sintaksis ialah kemampuan penulis dalam
menyajikan ide dalam bentuk kalmat sederhana, kalimat majemuk, kalimat
kompleks, dan kalimat majemuk-kompleks. Penulis harus menunjukkan penguasaan
gramatika secara baik, benar dan standar. Kekeliruan menggunakan gramatika ini
sangat mengganggu dan menghilangkan ide. Dari aspek pilihan kata, kekeliruan
terjadi misalnya dalam penggunaan kata asing.
Ciri-Ciri
Karya Tulis Ilmiah Populer
Karya
ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari
empat aspek, yaitu:
Struktur
Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian
gagasan pokok yang ingin disampaikan.
Komponen
dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi
sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
Sikap
penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa
impersonal .
Penggunaan
bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
3. Karya Tulis Non Ilmiah
Karya
non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah
- ditulis berdasarkan fakta pribadi
- fakta yang disimpulkan subyektif
- gaya bahasa konotatif dan populer
- tidak memuat hipotesis
- penyajian dibarengi dengan sejarah
- bersifat imajinatif
- situasi didramatisir
- bersifat persuasif
- tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya
non-ilmiah
- · Dongeng
- Cerpen
- Novel
- Drama
- Roman
Perbedaan Karya Ilmiah dengan
Non-ilmiah
Istilah
karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui
orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga
sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari
bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah
baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya,
kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan
yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
1. Karya
ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
2. Karya
ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan
strategi.
3. Dalam
pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata
lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan
inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya
tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta
pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak,
gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan
teknis.
Karya nonilmiah bersifat
emotif: kemewahan dan cinta
lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit
informasi.
persuasif: penilaian fakta tanpa
bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir
pembaca dan cukup informative
deskriptif: pendapat pribadi,
sebagian imajinatif dan subjektif.
jika kritik adakalanya tanpa
dukungan bukti.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar