AKUNTANSI UNTUK PERSEKUTUAN
Kegiatan Belajar 1
Pembentukan Persekutuan dan Pembagian Laba atau Rugi Persekutuan
Perbedaan pokok antara perusahaan perseorangan dan persekutuan adalah
dalam masalah transaksi modal. Oleh karena persekutuan merupakan
perusahaan milik beberapa orang maka laba yang diperoleh juga harus
dibagikan kepada seluruh pemilik. Ada berbagai cara dalam pembagian laba
atau rugi ini. Agar tidak menimbulkan kesulitan di kemudian hari
sebaiknya perjanjian pembagian laba harus diuraikan dengan jelas dalam
bentuk tertulis. Bila tidak ada perjanjian yang menyangkut masalah
pembagian laba atau rugi, maka dianggap pembagian laba atau rugi
dilakukan dengan perbandingan yang sama.
Bila persekutuan dibentuk dari perusahaan yang sebelumnya sudah
berjalan, biasanya nilai buku aktiva dari perusahaan sebelumnya menjadi
tidak relevan lagi. Oleh karena itu pada umumnya nilai buku tersebut
harus disesuaikan lebih dahulu. Persekutuan cukup mencatat nilai aktiva
yang baru (yang disetujui bersama), tidak perlu memperhatikan harga
perolehan aktiva ketika dulu dibeli oleh perusahaan sebelum menjadi
persekutuan. Harga perolehan aktiva bagi persekutuan yaitu harga pada
saat aktiva tersebut menjadi hak persekutuan.
Secara umum ciri-ciri persekutuan adalah:
1. umur yang terbatas
2. tanggung jawab anggota yang tidak terbatas
3. pemilikan harta bersama
4. partisipasi dalam pembagian laba atau rugi; dan
5. perjanjian tertentu.
Kegiatan Belajar 2
Akuntansi untuk Pembubaran Persekutuan dan Likuidasi Persekutuan
Salah satu sifat utama dari bentuk organisasi persekutuan adalah usianya
yang terbatas. Setiap perubahan anggota persekutuan akan mengakibatkan
pembubaran persekutuan. Dengan demikian masuknya anggota sekutu baru,
keluarnya anggota sekutu lama dan meninggalnya salah seorang anggota
persekutuan, akan membubarkan persekutuan yang ada.
Masuknya sekutu dalam persekutuan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. dengan cara membeli hak pemilik sekutu lama;
2. dengan cara menyetorkan aktiva kepada persekutuan.
Perbedaan cara penerimaan sekutu baru akan mengakibatkan perbedaan dalam
akuntansi. Pada cara pertama transaksi penerimaan sekutu baru hanya
dilakukan dengan memindahkan akun modal sekutu lama ke akun sekutu baru.
Dengan demikian tidak terjadi perubahan struktur aktiva maupun struktur
modal. Pada cara kedua persekutuan akan mencatat penambahan aktiva dan
penambahan modal. Jumlah aktiva yang dicatat tidak harus sama dengan
jumlah modal sekutu baru. Adakalanya setoran modal dicatat lebih rendah
atau lebih tinggi sehingga menimbulkan goodwill yang akan diberikan
kepada sekutu lama atau sekutu yang baru masuk. Umumnya bila persekutuan
akan menerima anggota baru diadakan penyesuaian lebih dahulu terhadap
akun-akun yang ada. Sehingga buku besarnya dapat mencerminkan harga
aktiva secara lebih layak. Laba atau rugi yang timbul karena adanya
penilaian kembali ini kemudian akan dibagikan kepada para sekutu lama.
Bila persekutuan mau menghentikan kegiatannya, maka biasanya akan
menjual seluruh aktivanya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembagian
kekayaan kepada para anggotanya. Proses pembubaran perusahaan ini
dikenal dengan proses likuidasi. Adapun langkah-langkah dalam proses
likuidasi adalah:
1. menyesuaikan dan menutup buku-buku yang ada;
2. menjual seluruh aktiva nonkas (realisasi);
3. melunasi seluruh utang perusahaan;
4. mengembalikan modal kepada para sekutu.
Oleh karena tanggung jawab anggota persekutuan tidak terbatas maka bila
ada salah seorang anggota sekutu yang modalnya negatif mereka tetap
harus menutup jumlah modal yang negatif tersebut. Seandainya sekutu
tersebut dalam keadaan bangkrut, maka sekutu yang masih mampu harus
menanggung defisit sekutu tersebut.
________________________________________
AKUNTANSI UNTUK PERSEROAN I
Kegiatan Belajar 1
Perseroan
Perseroan adalah badan hukum yang dapat memiliki harta kekayaan,
menandatangani perjanjian, mengadakan utang-piutang dan hak serta
kewajiban seperti orang-orang pribadi. Perseroan dikatakan sebagai
perseroan tertutup bila saham-sahamnya hanya dimiliki oleh kalangan
orang tertentu saja dan dikatakan sebagai perseroan terbuka kalau
saham-sahamnya dapat dibeli oleh masyarakat bebas.
Modal saham perseroan dapat terdiri atas saham biasa dan saham prioritas
(saham preferen). Saham prioritas adalah saham yang memiliki hak-hak
lebih tertentu, seperti hak untuk memperoleh dividen lebih dahulu, hak
suara, hak pembagian dividen yang pasti dan hak pembagian kekayaan lebih
dahulu. Sehubungan dengan masalah pembagian dividen saham prioritas
dapat dibedakan menjadi:
1. Saham prioritas yang kumulatif, partisipasi
2. Saham prioritas yang kumulatif, non-partisipasi
3. Saham prioritas yang non-kumulatif, partisipasi
4. Saham prioritas yang non-kumulatif, non-partisipasi.
Ciri-ciri yang membedakan bentuk perusahaan perseroan dengan persekutuan adalah sebagai berikut.
Perseroan merupakan badan hukum tersendiri, oleh sebab itu tanggung
jawab harta kekayaan dan utang ada di tangan perseroan itu sendiri. Oleh
karena itu, pemilik perseroan hanya bertanggung jawab terhadap jumlah
uang yang telah ditanamkan di perseroan tersebut. Dalam hal ini tidak
ada tanggung jawab renteng. Hak pemilikan perseroan yang ditandai dengan
surat saham dapat dengan mudah dipindahtangankan, dengan demikian
pemilikan perseroan lebih luwes dibandingkan dengan persekutuan. Hal
lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa laba yang dibagikan kepada
para pemilik akan dikenakan pajak dua kali. Pertama, pada saat laba
diperoleh perseroan akan dikenakan pajak penghasilan untuk perseroan dan
kedua, pada saat laba diterima pemegang saham akan dikenakan pajak
penghasilan atas nama pemegang saham pribadi. Selain itu perseroan pada
umumnya dikenakan peraturan-peraturan pemerintah yang lebih banyak
dibandingkan dengan persekutuan atau perusahaan perseorangan. Namun
bentuk perseroan lebih disukai oleh perusahaa-perusahaan besar
dibandingkan dengan bentuk perusahaan yang lain.
Kegiatan Belajar 2
Transaksi Modal
Perseroan adalah merupakan badan hukum. Oleh sebab itu perseroan dapat
bertindak (melakukan transaksi) atas namanya sendiri. Perseroan dapat
memiliki aktiva atas nama sendiri dan perseroan dapat berutang juga atas
namanya sendiri. Tanggung jawab pemilik (pemegang saham) terbatas pada
jumlah uang yang telah mereka setorkan saja. Artinya bila suatu
perseroan bangkrut, maka kreditur tidak berhak menagih (menuntut) harta
pribadi pemilik perseroan. Pada umumnya pemilikan saham perseroan lebih
mudah untuk diperjualbelikan tidak seperti halnya pada pemilikan dalam
persekutuan.
Modal perseroan terdiri atas saham-saham, saham-saham ini dapat
dibedakan menurut jenisnya yang dapat diikhtisarkan sebagai berikut.
Penyajian modal saham dalam neraca harus dapat menjelaskan berapa jumlah
modal saham statutairnya dan berapa jumlah yang telah ditempatkan. Akun
modal dalam perseroan dapat dibedakan menjadi:
1. jumlah nominal saham;
2. jumlah kelebihan setoran di atas nominalnya (agio saham); dan
3. jumlah laba yang belum dibagikan kepada para pemegang saham.
Bila perseroan menerbitkan saham tanpa nilai nominal maka harus
ditentukan jumlah (nilai) yang ditetapkan. Nilai yang ditetapkan ini
dianggap sebagai nilai nominalnya. Pada saat perseroan melakukan emisi
saham, maka akun kas atau aktiva lain akan didebet, akun modal saham
dikredit sebesar nominalnya (pari), dan kelebihan setoran dicatat dalam
akun sendiri yang disebut akun agio saham.
Akun modal saham selain dipisahkan ke dalam akun modal saham dan agio
saham juga harus diadakan akun modal untuk setiap jenis saham.
Klasifikasi modal sendiri pada perseroan dapat dibedakan sebagai
berikut.
Bila saham perseroan pada saat emisi ditukarkan dengan aktiva selain
kas, maka aktiva yang diterima sebagai setoran tersebut dicatat sebesar
harga pasarnya, selisih antara harga pasar aktiva tersebut dengan
nominal saham dicatat sebagai agio atau disagio saham. Bila harga pasar
aktiva tersebut tidak dapat ditentukan, aktiva tersebut dapat dicatat
sebesar harga pasar dari saham perseroan pada saat pertukaran terjadi.
Selisih harga pasar saham dengan nominalnya akan dicatat sebagai agio
(disagio).
Dalam neraca selain disajikan jumlah modal secara keseluruhan, juga
sering disajikan nilai buku per lembar saham. Nilai buku per lembar
dihitung dengan cara membagi alokasi modal sendiri ke setiap jenis saham
dengan jumlah lembar yang beredar untuk setiap jenisnya. Nilai buku ini
menunjukkan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap harga pasar
saham di bursa.
Biaya organisasi (biaya pendirian) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan
dalam rangka mendirikan perseroan. Biaya organisasi ini pada umumnya
akan disajikan dalam neraca sebagai aktiva permanen. Bila dirasa biaya
organisasi tidak akan bermanfaat, maka biaya organisasi diamortisasi dan
dibebankan secara sistematis sebagai biaya.
________________________________________
AKUNTANSI UNTUK PERSEROAN II
Kegiatan Belajar 1
Klasifikasi Modal
Klasifikasi modal saham dalam neraca harus diungkapkan dengan jelas.
Penyajian modal saham dalam neraca harus mengungkapkan berapa jumlah
modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang ada dalam portofolio.
Selisih antara jumlah yang disetor pemegang saham dengan nominal saham
dicatat sebagai Premium Modal Saham. Nama lain dari akun ini adalah Agio
Modal Saham. Akun Modal Sumbangan digunakan untuk menampung
sumbangan-sumbangan yang diterima perseroan. Aktiva yang diterima
sebagai sumbangan dinilai sebesar harga pasar dari aktiva tersebut
ketika diterima perusahaan.
Adanya pendapatan yang tidak dikenakan sebagai pajak dan biaya yang
tidak dianggap sebagai beban oleh peraturan pajak mengakibatkan besarnya
pajak menurut perhitungan akuntansi dan perpajakan berbeda. Bila
perbedaan ini diakibatkan karena perbedaan waktu maka selisih yang
terjadi dicatat dalam akun penangguhan utang PPh.
Sering kali terjadi untuk mencegah laba yang ditahan dibagikan sebagai
dividen, perusahaan menyisihkan sebagian laba yang ditahan. Untuk
penyisihan ini digunakan akun penyisihan laba yang ditahan (misalnya
penyisihan untuk ekspansi) guna memindahkan jumlah dari akun laba yang
ditahan ke akun penyisihan ini.
Kegiatan Belajar 2
Jenis Dividen
Perusahaan dapat membagikan dividen dalam bentuk kas, aktiva lain, atau
saham bonus. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembagian dividen adalah
masalah:
1. Kapan utang dividen harus dicatat
2. Kepada siapa dividen akan diterimakan
3. Kapan pembayaran dividen akan dilakukan.
Agar perusahaan dapat membagikan dividennya, maka perusahaan tersebut harus:
1. Mempunyai saldo laba yang ditahan cukup besar
2. Jumlah kas yang cukup
3. Memutuskan secara resmi tentang pembagian dividen.
Dividen tunai tidak boleh dibagikan kepada pemilik saham treasury
sedangkan dividen saham dapat dibagikan kepada pemilik saham treasury
dapat pula tidak. Pembagian dividen tunai akan menyebabkan laba yang
ditahan berkurang dan aktiva perusahaan berkurang. Sedangkan pembagian
dividen saham tidak akan mengurangi jumlah modal saham. Pembagian ini
hanya akan mengakibatkan perubahan bentuk modal dari laba yang ditahan
menjadi modal saham. Pemecahan saham adalah usaha perseroan untuk
menurunkan harga pasar sahamnya dengan cara menambah jumlah lembar saham
yang beredar. Penambahan ini dilakukan dengan cara menurunkan nilai
nominal saham. Kejadian i
Daftar Pustaka
1. Niswonger & Fees. (1977). Accounting Principles. Cincinnati, Ohio: South Western Publishing Co.
2. Slavin, Albert dan Reynold, Isaac N. (1975). Basic Accounting. Third Edition. Rinehart and Winston, Inc.
3. Thacker, Ronald J. (1979). Accounting Principles. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall Internasional.
referensi : http://dwiermayanti.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar